SEKILAS SEJARAH
PONDOK PESANTREN AL-HUDA
Ngerdani Karangjoho Badegan
Kyai Abdullah Rosyad (almaghfullah) adalah pendiri Pondok Pesantren di sebuah dukuh yang disebut Ngerdani kemudian dinamai dengan pondok pesantren "Al-HUDA". Beliau berasal dari Sembuyan Kabupaten Wonogiri, daerah sekitar bendungan Gajah Mungkur (sekarang). Kyai Abdullah Rosyad mondok lama di daerah timur Ponorogo yang sangat terkenal, yaitu Desa Joresan Kecamatan Mlarak hingga beliau didaulat menjadi "Lurah Pondok" saat itu. Saking populer dan terkenalnya beliau saat itu, banyak orang yang menginginkan beliau menjadi manantu.
Alkisah, Kyai Muhammad dari Menggungan berhasil mendapatkan beliau menjadi manantu, menikahkan dengan putrinya. Dengan harapan dapat meneruskan perjuangan menjadi Kyai di daerah tersebut. Namun, Allah berkehendak lain sehingga perkawinan Kyai Abdullah Rosyad dengan putri Kyai Muhammad tidak langgeng. Akhirnya, atas saran dari Kyai Bakri Coper, beliau dikawinkan dengan adiknya di Ngerdani yang bernama Siti Khotimah.
Semenjak Kyai Abdullah Rosyad pindah ke Ngerdani banyak santri-santri dari Joresan mengikuti beliau. Sehingga Ngerdani menjadi Pondok besar (pada saat itu) yang didatangi santri-santri dari berbagai daerah, baik dari sekitar Ponorogo sendiri maupun dari daerah Wonogiri Jawa Tengah.
Pondok pesantren Al-Huda Ngerdani mengalami kemajuan pada masa penjajahan Jepang (tahun 1942 hingga 1947 M). Seperti halnya pondok pesantren lain, di pondok pesantren ini dikaji beberapa kitab yang meliputi bidang Fiqih, Tauhid, Alat, Hadits dan Tafsir. Adapun kajian kitab-kitab tersebut adalah sebagai berikut;
a. Ilmu Fiqih:
1. Kitab Igna'
2. Kitab Fathul Wahab
3. Kitab Minhajul Qowim
4. Kitab I'anatut Tholibin
5. Kitab Bajuri
b. Ilmu 'Alat:
1. Imrithi
2. Alfiyah
3. Maqshud
4. Kaelani
c. Ilmu Tauhid:
1. Bidayah
2. Minhajul Abidin
d. Ilmu Hadits:
1. Shahih Bukhari
2. Bulughul Marom
3. Hadits Arba'in
4. Nawawiyah
e. Ilmu Tafsir
1. Tafsir Jamal
2. Tafsir Jalain.
Namun pondok pesantren mengalami kemunduran pada masa meletusnya Partai Komunis Indonesia (PKI) di bawah kendali Muso Madiun sekitar tahun 1948 M.
Dari pondok pesantren inilah kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Masjid Al-Huda sebagai simbol perjuangan dan dakwah agama, Yayasan Pendidikan yang menaungi 3 (tiga) lembaga pendidikan Raudhatul Athfal (RA) Muslimat NU Sabilul Huda, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sabilul Huda dan Madrasah Tsanawiyah (MTs.) Sabilul Huda sebagai penerus sekaligus pengembang amanah pendidikan di lingkungan masyarakat sekitar Ngerdani Karangjoho.
HUBUNGAN PONDOK PESANTREN AL-HUDA NGERDANI DENGAN
PONDOK KYAI MOH BAKRI COPER JETIS
Mbah Suratman (Lurah Desa Coper) adalah salah satu putra Mbah Martorejo, putra Mbah Kyai Ishaq/Iskak (red). Putra Tegalsari yang kemudian berdomisili di desa Coper. Diantara putra-putra Mbah Lurah Suratman ada yang bernama Roro Semi. Beliau bercita-cita anaknya tersebut bisa dinikahkan dengan seorang Kyai. Dengan harapan kelak dapat menghidupkan pendidikan dan pondok di Coper.
Maka, dengan media Mbah Kyai Imam Mustopo seorang Naib Badegan, beliau mendapatkan menantu yang bernama Moh. Bakri putra kedua Mbah Kyai Hasan Abdullah Ngerdani. Beliau adalah alumni Pondok Pesantren Termas Pacitan. Di samping mengaji di pondok-pondok lain sekitar Ponorogo (1925 M.).
Semenjak kerawuhan beliau, Coper menjadi pondok yang ramai didatangi para santri dari segenap penjuru daerah Ponorogo maupun sekitar Trenggalek, Pacitan, Wonogiri. Sekitar tahun 1943 M. beliau meninggal dunia dengan meninggalkan 3 (tiga) orang putri dan 1 (satu) orang putra yang masih kecil sekitar usia 5 tahun, yakni Moh. Zaini Semen Kabupaten Magetan. Semenjak saat itulah pondok pesantren Coper mengalami kemunduran. Banyak santri-santrinya pulang karena generasi berikutnya tidak berorientasi keilmuan namun memilih mengembangkan Tarekat.
Pada tahun 1948, putri pertama beliau yang bernama Siti Rusiyam menikah dengan santri senior Kyai Abdullah Rasyad Ngerdani yang bernama Moh. Shohib dari Bonsari (sekarang Tamansari) desa Carangrejo Sampung. Beliau mencoba merintis Madrasah Diniyah sore di lingkungan tersebut. Madrasah Diniyah ini berkembang baik dengan santri hingga 200 orang yang berasal dari lingkungan masyarakat sekitar desa Coper. Seiring berjalannya waktu dan terbatasnya sarana dan prasarana serta tenaga pendidik, Madrasah inipun mengalami kemunduran dan tidak mampu lagi bersaing dengan Madrasah-Madrasah dan sekolah lain yang mulai bermunculan di sekitar desa Coper. Namun demikian masih dapat mempertahankan sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di lokasi pondok lama dengan segala dinamika dan keterbatasan Sumber Dana dan Sumber Daya Kemanusiaannya.
Kyai Moh. Shohib merupakan orang yang berwawasan luas dengan pandangan visioner. Di sela-sela perjuangan melalui madrasah diniyah sorenya, beliau mensekolahkan satu-satunya putra dari hasil pernikahannya dengan Nyai Hj. Siti Rusiyam ke Pondok Modern Gontor. Melalui putra beliau inilah sedikit banyak mampu mengobati kekecewaan beliau membina Madrasah Diniyah Sore yang dinilai kurang mampu berkembang baik. Hingga pada akhirnya, tahun 1989 putra beliau ini berhasil menjalin kerjasama dengan keluarga Kyai Ahmad Sahal Gontor mendirikan Pesantren Putri yang diberi nama "Al-Mawaddah" di desa Coper Jetis Ponorogo yang berkembang pesat dan bersaing hingga saat ini.
Sumber:
Kyai Masduqi."Buku Keluarga Besar Bani Hasan Abdullah Ngerdani Karangjoho Badegan". Almas Copy Center Mlarak
=================================================
___________________
PROFIL MADRASAH
1. Nama Madrasah : MTs Sabilul
Huda
2. Alamat :
Jln. Brawijaya
No. 39 Karangjoho Badegan Ponorogo.
3. Status Madrasah : Terakreditasi
B
4. NIS :
210010
5. NSM : 212350213037
6. Nama Kepala Madrasah : MAHBUB
JUNAIDI, S.Ag
7. SK Kepala Madrasah : 01/M/SK/YPP/VII/2010
8. Tanggal : 16 Juli 2010
9. Tahun Berdiri : 1983
10. Status Tanah : WAKAF
11. Luas Tanah : 1.305
m²
12. Luas Bangunan : 530 m²
14. Nilai Rata – rata Mata Pelajaran Ujian
Nasional dalam 3 tahun terakhir.
NO.
|
TAHUN
PELAJARAN
|
MATA PELAJARAN
|
|||
B.
INDONESIA
|
B.
INGGRIS
|
MATEMATIKA
|
IPA
|
||
1.
|
2013/2014
|
7,23
|
8,17
|
6,74
|
8,03
|
2.
|
2014/2015
|
7,78
|
8,01
|
7,93
|
7,28
|
3.
|
2015/2016
|
8,57
|
8,39
|
8,79
|
8,24
|
15. Data Ruang.
No.
|
Ruang
|
Ada/Tidak Ada
|
Keterangan
|
1.
|
Kelas VII
|
Ada
|
Baik
|
2.
|
Kelas VIII
|
Ada
|
Rusak Ringan
|
3.
|
Kelas IX
|
Ada
|
Rusak Ringan
|
4.
|
Ruang Guru
|
Ada
|
Baik
|
5.
|
Ruang TU
|
Tidak Ada
|
|
6.
|
Ruang Kepala Madrasah
|
Ada
|
Rusak Ringan
|
7.
|
Ruang UKS
|
Tidak Ada
|
|
8.
|
Ruang Perpustakaan
|
Ada
|
Rusak Ringan
|
9.
|
Lab. Komputer
|
Tidak Ada
|
|
10.
|
Lab. IPA
|
Tidak Ada
|
|
11.
|
Lab. Bahasa
|
Tidak Ada
|
|
12.
|
Kamar Mandi/WC
|
Ada
|
Baik
|
13.
|
Gudang
|
Tidak Ada
|
|
14.
|
Alat - Alat Pendidikan
|
Tidak Ada
|
16. Jumlah Rombongan Belajar.
No.
|
Kelas
|
Rombongan Belajar
|
1.
|
VII
|
1
rombel
|
2.
|
VIII
|
2
rombel
|
3.
|
IX
|
2
rombel
|
17. Prasarana.
No.
|
Jenis
|
Keberadaan
|
Kondisi
|
1.
|
Instalasi Listrik
|
Ada
|
Baik
|
2.
|
Jaringan Air
|
Ada
|
Baik
|
3.
|
Jaringan Telepon
|
Tidak Ada
|
|
4.
|
Jaringan Internet
|
Ada
|
Baik
|
18. Data Guru/Karyawan.
A.
Jumlah
Guru Keseluruhan : 13 Orang
B.
Jumlah
Guru Tetap Yayasan : 12 Orang
C.
Jumlah
Staf TU : 1 Orang
===========================================
SUSUNAN KOMITE
MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SABILUL HUDA
KARANGJOHO BADEGAN PONOROGO
Ketua :
Saiful Ghofir, SE
Sekretaris :
Miftahul Mujib, S.Pd
Bendahara :
Marijatin, Am.Pd
Anggota : 1. Ali Sukasno
2. Untung
3. Habibulloh
4. Rita Dwi Nuraini, SH
Ketua Komite
SAIFUL GHOFIR, SE
|
Ponorogo, Juli 2016
Sekretaris
MIFTAHUL MUJIB, S.Pd
|
Mengetahui
Kepala Madrasah
MAHBUB JUNAIDI, S.Ag
====================================================
VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH TSANAWIYAH SABILUL HUDA KARANGJOHO BADEGAN
A.
Visi Madrasah
Setiap Madrasah
merumuskan dan menetapkan visi serta mengembangkannya. Visi Madrasah dimasa
yang akan datang (jangka panjang) yang diinginkan. Rumus visi menggunakan
kalimat keadaan dan perlu dijabarkan kedalam indikator - indikatornya, sehingga
jelas apa yang dicita - citakan.
RUMUSAN VISI
"TERWUJUDNYA PELAJAR YANG MODERN
BERWAWASAN ISLAMI"
B.
Misi Madrasah
Misi merupakan tindakan/upaya
untuk mewujudkan visi madrasah yang telah ditetapkan tersebut. Misi merupakan
penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan
yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi dengan berbagai indikatornya.
MISI MTs. SABILUL HUDA KARANGJOHO
1. Menigkatkan kualitas pembelajaran
2. Meningkatkan kualitas pengamalan beragama
3. Meningkatkan pengabdian, pelayanan dan
pemahaman serta kebersamaan
4. Meningkatkan kualitas lulusan yang cerdas
dan bermartabat
5. Meningkatan kualitas akhlaq peserta didik
secara langsung dan berkualitas
dalam masyarakat.
C.
Tujuan Madrasah
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada
seluruh warga Madrasah
2. Meningkatkan pengamalan baca Al - Qur’an
pada seluruh warga Madrasah
3. Meningkatkan pengamalan sholat dhuhur
berjama’ah di Madrasah
4. Meningkatkan nilai - nilai UAN secara
berkelanjutan
5. Meningkatkan kepedulian warga madrasah
terhadap kesehatan, kebersihan dan keindahan lingkungan Madrasah
6. Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana
serta pemberdayaan yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non
akademik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar